DAILYPOST.ID | YourLife – Setelah umat beragama Islam merayakan hari raya IdulFitri 1445 Hijriah, kalangan masyarakat Jawa terdapat tradisi lebaran ketupat.
Lebaran Ketupat merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat pulau Jawa, Dikutip melalui situs NU Online, Lebaran Ketupat dirayakan seminggu setelah Idul Fitri. Oleh masyarakat Jawa, tradisi Lebaran Ketupat melambangkan simbol kebersamaan.
Di pulau Jawa lebaran dikenal memiliki dua macam, yaitu lebaran IdulFitri (1 Syawal) dan lebaran ketupat (8 Syawal) yakni seminggu setelah IdulFitri .
Lebaran Ketupat di jawa pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga Raden Said.
Pada saat itu beliau memperkenalkan sebuah istana yakni ba’da (Setelah) Bada yang dimaksud oleh Sunan Kalijaga adalah Ba’da Lebaran serta Ba’da Kupat.
Ba’da Lebaran dipahami sebagai prosesi Shalat Idul Fitri 1 Syawal lalu dilanjutkan dengan tradisi silaturrahim saling berkunjung dan saling memaafkan kepada sesama muslim, sedangkan ba’da Kupat dimulai setelah seminggu Lebaran Idul Fitri.
Terkait momen Lebaran Ketupat, biasanya sebagian masyarakat Jawa merayakan setelah sepekan hari raya IdulFitri khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Momen lebaran ketupat diprediksikan jatuh pada Rabu (17/4/2024)
Lebaran Ketupat bukan merupakan hal yang sulit bagi masyarakat Indonesia yang berada di pulau Jawa untuk mengikuti ajaran yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga.
Dikutip melalui laman resmi Desa Jati Mulyo, pertahanan, Kebumen. Dari sejarahnya, beberapa laman menyebutkan tradisi Lebaran Ketupat sudah ada di jawa sejak semasa Wali Songo, dan Sunan Kalijaga.
Sebagian Wali Songo saat menyebarkan ajaran agama Islam di pulau Jawa memperkenalkan dua kali lebaran, yakni IdulFitri dan bakda kupat.
Nah itulah informasi mengenai asal-usul, waktu perayaan, hingga maknanya. Semoga bisa bermanfaat untuk kamu.***